Standar Bahasa Pemrograman PLC
STANDAR BAHASA PEMROGRAMAN PLC
Hallo apa kabar para peminat blog sekalian, tentunya yang kami
harapkan para bloger sekalian tetap bersemangat dalam menjalani
aktivitas sehari-hari. Oke langsung saja pada pertemuan ke 2 pada sesi
kontrol PLC kali ini kita akan membahas mengenai standar bahasa
pemrograman PLC yang telah dikenal dan disepakati bersama oleh para ahli
kontrol PLC. Standar bahasa pemrograman PLC tersebut antara lain yaitu:
- Ladder Diagram (LD)
- Function Block Diagram (FBD)
- Structure Text (ST)
- Instruction List (IL) / Statement List (SL)
1. Ladder Diagram (LD)
Ladder diagram atau sering disebut juga ladder logic adalah
bahasa pemrograman PLC yang menggambarkan program dalam bentuk grafis.
Diagram ini dikembangkan dari kontak-kontak relay yang terstruktur yang
menggambarkan aliran arus listrik. Dalam diagram ini terdapat 2 buah
garis vertikal, yang mana garis vertikal sebelah kiri dihubungkan dengan
sumber tegangan positip catu daya, sedangkan garis vertikal sebelah
kanan dihubungkan dengan sumber tegangan negatip catu daya. Diantara 2
garis tersebut dipasang kontak-kontak yang menggambarkan kontrol dari
saklar, sensor dan output. Satu baris dari diagram tersebut biasanya
disebut dengan istilah satu RUNG.
Gamabr 1. Potongan Mesin Press
Kita ambil sebuah contoh Mesin Press (gambar 1),
perangkat-perangkat input (saklar start S1), limit switch (S2), saklar
stop (S3) dan catu daya untuk perangkat input dihubungkan pada modul
input PLC, sedangkan aktuator berupa kontaktor dan catu daya untuk
perangkat output dihubungkan pada modul output PLC. Mesin Press akan
bekerja jika ada sinyal dari input (S1 ditekan) dan tutup mesin telah
menyentuh limit switch (S2). Selanjutnya sinyal-sinyal input ini akan
diproses oleh PLC melalui instruksi-instruksi program PLC (operasi
logika) dan hasil operasi yang berupa sinyal output akan mengaktifkan
mesin press. Mesin press akan berhenti jika saklar stop (S3) ditekan.
Gamabr 2 berikut ini menunjukkan rangkaian kontrol mesin press yang komponen fisiknya digambarkan dengan simbol.
Gambar 2. Rangkaian Kontrol Mesin Press
Logika kontrol pada gambar 2.b akan mempunyai logika kontrol yang sama
dengan Ladder diagram seperti yang ditunjukkan pada gambar 3 berikut
ini. Terminasi pada modul-modul inpu dan output ditandai dengan nomor
terminal. Misalnya saklar-saklar dihubungkan pada terminal 1, 2 dan 3
modul input, sedangkan kontaktor dihubungkan pada terminal-terminal
output. Hal ini menggambarkan bahwa prosessor PLC dan programnya berada
di antara modul input dan output.
Gambar 3. Ladder Diagram untuk kontrol Mesin Press
Keterangan gambar: I1 : Alamat input memori untuk saklar S1
I2 : Alamat input memori untuk saklar S2
I3 : Alamat input memori untuk saklar S3
K : Alamat output untuk kontaktor. Jika kontaktor aktif, mesin press akan mulai bekerja
00, 01 : nomor rung.
Program PLC dalam Ladder diagram tersebut di atas mempunyai 2 rung,
dengan instruksi input di sebelah kiri dan instruksi output di sebelah
kanan. Instruksi input pada rung 00 dan 01 terdapat alamat data I1, I2
dan I3, sehingga tegangan input terminal 1, 2 dan 3 akan menentukan
apakah instruksi diteruskan (jika benar) atau tidak diteruskan (jika
salah).Kontaktor merupakan internal memory bit yang difungsikan sebagai
virtual relay. Dalam PLC jumlah virtual relay yang digunakan akan sesuai
dengan jumlah instruksi untuk alamat virtual relay dan jumlah ini akan
dibatasi oleh ukuran memori PLC.
2. Function Block Diagram (FBD)
Diagram fungsi atau FBD adalah bahasa pemrograman PLC yang
menggambarkan bentuk aliran daya atau aliran sinyal dalam rung dengan
menggunakan blok-blok diagram fungsi logik (gerbang logik). Pada
dasarnya terdapat 3 macam blok fungsi logik dasar yaitu AND, OR dan NOT
(Inverse). Sedangkan fungsi logik lainnya dapat dibangun dengan
mengkombinasikan ketiga fungsi logik dasar tersebut.
Tabel 1 dan 2 berikut ini menunjukkan standar simbol blok
fungsi logik dasar dan karakteristik masing-masing fungsi yang
ditunjukkan melalui tabel kebenaran serta ekspresi aljabar boolean.
Logik 1 dapat diartikan sebagai : aktifnya komponen, adanya tegangan
atau sinyal pada suatu terminal, aktifnya saklar, berputarnya motor dsb.
Sedangkan logik 0 dapat diartikan sebagai hal yang sebaliknya : saklar
tidak aktif, tidak ada tegangan, motor tidak berputar dan seeterusnya.
Tabel 3 berikut ini menujukkan implementasi gerbang logik, diagram ladder dan diagram waktu
Sedangkan tabel 4 berikut ini menunjukkan rangkaian relay dan konfigurasi logik
3. Structure Text (ST)
Struktur Teks (ST) adalah penulisan program PLC yang dilakukan
dengan menggunakan daftar teks atau notasi. Tabel 5 berikut ini adalah
contoh program PLC yang ditulis sesuai dengan Standar DIN EN 61131-3 dan
Standar Program STEP 5 atau STEP 7, untuk operasi dasar logik.
4. Instruction List (IL) / Statement List (SL)
Instruksi List (IL) atau sering juga disebut Statemen List
(SL) adalah bahasa pemrograman PLC tingkat tinggi. Semua hubungan logika
dan kontrol sekuens dapat diprogram dengan menggunakan perintah atau
instruksi dalam bahasa pemrograman ini. Perintah-perintah atau
instruksi-instruksi yang digunakan mirip dengan bahasa tingkat tinggi
BASIC atau PASCAL.
Misal : IF S1
THAN SET LAMPU
0 komentar:
Posting Komentar