Bagi teman2 teknik elektro khususnya jaringan distribusi yang sedang menyusun TA dan Skripsi dan sedang bingung mencari referensi SPLN yang ada, bisa dilihat disini.
Dalam membangun instalasi jaringan tegangan menengah tenaga listrik di PT PLN (Persero) diperlukan Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga Listrik yang merupakan penjabaran dari Kriteria Desain Enjinering Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik. Selama ini konstruksi instalasi tenaga listrik di PT PLN (Persero), masih mengacu pada tiga macam Standar Konstruksi Distribusi yang dibuat oleh Konsultan dari manca negara.
Kriteria Desain Enjiniring Konstruksi dan Standar Konstruksi Jaringan Tenaga Listrik termasuk Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga Listrik ini masih mengacu pada Konsultan Sofrelec dari Perancis, dengan pembumian system tahanan rendah (12 Ω dan 40 Ω) berlaku di Jaringan Distribusi DKI Jakarta, Jawa Barat, Bali dan sebagian Unit di luar Jawa. Konsultan Chas T Main dari Amerika Serikat, dengan pembumian system solid (langsung ke bumi) atau “multi grounded common neutral, low and medium voltage network” berlaku di Jawa Tengah & DIY dan sebagian Unit di luar jawa. Sedangkan Konsultan New Jec dari Jepang, dengan pembumian sistem tahanan tinggi (500 Ω ) berlaku di Jawa Timur.
Disamping Standar Konstruksi yang masih berbeda-beda, ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan, adalah ; pemanfaatan tiang listrik untuk telematika, semakin sulitnya memperoleh lokasi tanah gardu yang cukup dan tepat serta kemajuan teknologi material distribusi tenaga listrik.
Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi dengan pertimbangan keamanan lingkungan, PT PLN (Persero) secara bertahap, perlu memperbaruhi Standar Konstruksi yang ada sekarang, sehinga menjadi acuan teknik yang sesuai perkembangan teknologi dan lingkungan.
Kriteria Desain Enjiniring Konstruksi dan Standar Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik, terdiri dari :
Buku 1. Kriteria Desain Enjiniring Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik. PLN Buku 1
Buku 2. Standar Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik. PLN buku 2
Buku 3. Standar Konstruksi Jaringan Tegangan Rendah Tenaga Listrik. PLN Buku 3
Buku 4. Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga Listrik. buku 4 PLN
Buku 5. Standar Konstruksi Jaringan Tegangan Menengah Tenaga Listrik. PLN buku 5
Dalam aplikasinya, Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga Listrik dapat dirubah sesuai tuntutan kebutuhan yang bersifat lokal. Unit Induk dapat membuat Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga khusus, sebagai modifikasi dari buku 4 ini, dengan catatan tidak menyimpang dari Kriteria Enjinering, yang ada pada buku 1. Perubahan standar konstruksi agar dilaporkan ke PLN Pusat melalui Direktorat terkait.
sumber : https://iskandarlbs.wordpress.com/ketenagalistrikan/
Dalam membangun instalasi jaringan tegangan menengah tenaga listrik di PT PLN (Persero) diperlukan Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga Listrik yang merupakan penjabaran dari Kriteria Desain Enjinering Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik. Selama ini konstruksi instalasi tenaga listrik di PT PLN (Persero), masih mengacu pada tiga macam Standar Konstruksi Distribusi yang dibuat oleh Konsultan dari manca negara.
Kriteria Desain Enjiniring Konstruksi dan Standar Konstruksi Jaringan Tenaga Listrik termasuk Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga Listrik ini masih mengacu pada Konsultan Sofrelec dari Perancis, dengan pembumian system tahanan rendah (12 Ω dan 40 Ω) berlaku di Jaringan Distribusi DKI Jakarta, Jawa Barat, Bali dan sebagian Unit di luar Jawa. Konsultan Chas T Main dari Amerika Serikat, dengan pembumian system solid (langsung ke bumi) atau “multi grounded common neutral, low and medium voltage network” berlaku di Jawa Tengah & DIY dan sebagian Unit di luar jawa. Sedangkan Konsultan New Jec dari Jepang, dengan pembumian sistem tahanan tinggi (500 Ω ) berlaku di Jawa Timur.
Disamping Standar Konstruksi yang masih berbeda-beda, ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan, adalah ; pemanfaatan tiang listrik untuk telematika, semakin sulitnya memperoleh lokasi tanah gardu yang cukup dan tepat serta kemajuan teknologi material distribusi tenaga listrik.
Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi dengan pertimbangan keamanan lingkungan, PT PLN (Persero) secara bertahap, perlu memperbaruhi Standar Konstruksi yang ada sekarang, sehinga menjadi acuan teknik yang sesuai perkembangan teknologi dan lingkungan.
Kriteria Desain Enjiniring Konstruksi dan Standar Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik, terdiri dari :
Buku 1. Kriteria Desain Enjiniring Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik. PLN Buku 1
Buku 2. Standar Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik. PLN buku 2
Buku 3. Standar Konstruksi Jaringan Tegangan Rendah Tenaga Listrik. PLN Buku 3
Buku 4. Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga Listrik. buku 4 PLN
Buku 5. Standar Konstruksi Jaringan Tegangan Menengah Tenaga Listrik. PLN buku 5
Dalam aplikasinya, Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga Listrik dapat dirubah sesuai tuntutan kebutuhan yang bersifat lokal. Unit Induk dapat membuat Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga khusus, sebagai modifikasi dari buku 4 ini, dengan catatan tidak menyimpang dari Kriteria Enjinering, yang ada pada buku 1. Perubahan standar konstruksi agar dilaporkan ke PLN Pusat melalui Direktorat terkait.
sumber : https://iskandarlbs.wordpress.com/ketenagalistrikan/