hari kamis saya dijelaskan tentang beban harmonik oleh dosen saya.. maklum kuliah teknik. Sebagai mahasiswa yang masih awam tentang hal tersebut, saya mencoba mencari dan cukup mendapat penjelasan tentang apa itu beban harmonik.. Berikut ulasannya..
Apakah itu harmonisa atau harmonik??
mari kita bahas….
Idealnya bentuk gelombang tegangan dan
arus yang tidak mengandung harmonisa adalah gelombang yang hanya
mempunyai satu frekuensi dasar saja. (frekuensi 0 Hz untuk tegangan dan
arus DC, dan frekuensi 50/60 Hz untuk tegangan dan arus AC)
Akan tetapi, karena penggunaan beban
non-linier, bentuk gelombang tegangan dan arus listrik menjadi tidak
sama. Parameter besarnya harmonisa sering dinyatakan dengan THD (Total
Harmonic Distortion).
Semakin banyak penggunaan peralatan
elektronika (beban non-linier) sepeti komputer, tv dan sebagainya
(termasuk alat penghemat daya/energi) maka menyebabkan arus listrik
semakin mengandung harmonisa.. dampak negatif dari adanya harmonisa
adalah menyebabkan rugi-rugi pada alat yang menimbulkan panas.
Dalam beberapa literatur menyebutkan
dengan adanya harmonisa pada jaringan, akan timbul arus netral yang
besar. Hal ini berakibat buruk dan membahayakan.
Efek harmonisa pada sisi beban (bagi
pengguna listrik) adalah peralatan listrik menjadi rusak dan cepat panas
walaupun belum digunakan pada performa maksimumnya..
Salah satu cara untuk mengurangi atau
menghilangkan harmonisa adalah dengan menggunakan filter pasif (filter
L, C maupun L dan C)
Arus harmonisa akan mengalir pada
reaktansi yang lebih rendah. Dengan pemasangan C, arus dengan frekuensi
tinggi akan mengalir melalui kapasitor karena kapasitor memiliki
impedansi yang rendah pada frekuensi tinggi. Agar tegangan beban bebas
harmonisa, dipasang filter C yang paralel dengan beban. Dengan
menggunakan filter C ini semua riak arus dengan frekuensi tinggi akan
mengalir melewati kapasitor bukan ke beban.
Filter L biasanya dipasang secara seri
terhadap beban. Dengan menggunakan filter L, arus yang mengalir melalui L
akan sulit berubah berbanding lurus dengan besarnya L.
Untuk bisa merancang filter dengan baik,
terlebih dahulu kita harus bisa menganalisis bentuk gelombangnya,
besarnya riak (gelombang selain fundamentalnya = jumlah komponen
harmonisanya) secara akurat. Banyak cara telah diusulkan untuk
menganalisis riak. Saat ini analisis riak lebih sering menggunakan deret
Fourier.
Pada kelompok riset kami banyak yang
sudah mengerjakan tentang analisis riak ini. Cara berbeda pernah
diusulkan dengan menganalisis bentuk gelombangnya. Dengan menggunakan
pendekatan pada domain waktu bukan dengan menggunakan pada domain
frekuensi seperti pada analisis menggunakan deret fourier.. Dengan cara
seperti ini, persamaan riaknya bisa dengan ‘simpel’ diturunkan tanpa
harus menggunakan harmonik dalam jumlah yang besar..